Bantul, 10 September 2025 – Dari kampus seni hingga pentas dunia, enam alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tengah menapaki langkah besar: mereka akan menempuh pendidikan master bidang Art Management di Nanjing University of the Arts, China. Kesempatan ini mereka raih melalui beasiswa penuh selama tiga tahun dari China Scholarship Council (CSC).
Kesempatan emas ini bukan datang tiba-tiba. Sejak 2017, delegasi ISI Yogyakarta telah mengirimkan mahasiswa ke Nanjing, hingga sempat terhenti selama pandemi. Kini, pengiriman kembali dilanjutkan, membuktikan ketangguhan dan keberlanjutan kerja sama antar kampus lintas negara.
Meski tersedia 10 kuota beasiswa, hanya enam alumni yang memenuhi syarat untuk berangkat tahun ini. Alumni yang berhasil memperoleh beasiswa antara lain Miranti Yasmininingrum Susanto (Desain Produk), Grace Sarah Pasaribu (Desain Produk), Khansa Syahla (Art Management), Yuseva Ayu Nourmalinda (Art Management), Corina Pepayosa Ginting (Animasi) dan Dea Arnelia Kitris Wirabhayu (Animasi).
Mereka tidak hanya mendapatkan biaya kuliah gratis, tetapi juga dormitory, uang saku bulanan, dan akses penuh ke fasilitas kampus. Lebih istimewa lagi, kurikulum yang mereka jalani meliputi pembelajaran bahasa Mandarin, dengan peluang meraih sertifikat HSK—kunci penting untuk melanjutkan studi ke jenjang S3.
“Total sudah ada 32 alumni ISI Yogyakarta yang melanjutkan pendidikan master di Nanjing… 99 persen lulus tepat waktu,” ujar Dr. Yulriawan Dafri, dosen Jurusan Kriya sekaligus koordinator program studi lanjut. Ia berharap alumni yang berangkat ‘menyetir’ kreativitas lintas budaya, lalu kembali ke Indonesia untuk memperkuat kualitas pendidikan seni dan menjadikan ISI Yogyakarta sebagai universitas kelas dunia .
Kini, mereka berdiri di ambang babak baru—menggenggam pena global sambil merajut mimpi besar untuk membumikan nilai-nilai seni di tanah air.
Seremonial pelepasan alumni oleh Dekan FSRD dan FSMR ISI Yogyakarta
ID 
EN