Yogyakarta, 24 Desember 2025 — Program Studi Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam (FSMR), Institut Seni Indonesia Yogyakarta kembali menyelenggarakan APHIC Week ke-6 sebagai ruang pembelajaran dan apresiasi karya fotografi mahasiswa. Kegiatan tahunan ini resmi dibuka dan menampilkan sebanyak 101 karya fotografi dengan teknik cetak tua yang dipamerkan kepada publik.
APHIC Week merupakan agenda akademik yang dirancang untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap sejarah, proses, dan karakter medium fotografi. Pada edisi keenam ini, mahasiswa menghadirkan beragam karya yang dieksplorasi melalui teknik-teknik cetak klasik, seperti cyanotype, salt print, dan gum bichromate, sebagai bagian dari pengayaan kompetensi artistik dan konseptual.
Ketua Program Studi Fotografi FSMR menyampaikan bahwa APHIC Week menjadi wahana penting bagi mahasiswa untuk menguji kepekaan visual sekaligus kedalaman riset dalam praktik fotografi. Melalui pendekatan cetak tua, mahasiswa diajak memahami fotografi tidak hanya sebagai hasil visual, tetapi juga sebagai proses material, historis, dan reflektif.
Pameran ini melibatkan mahasiswa lintas angkatan dan merupakan luaran dari proses pembelajaran di kelas yang dikembangkan menjadi pengalaman publik. Selain pameran, APHIC Week ke-6 juga dirangkaikan dengan diskusi dan kegiatan pendukung yang mendorong dialog antara mahasiswa, dosen, dan pengunjung mengenai perkembangan praktik fotografi kontemporer yang berakar pada teknik klasik.

Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta (Dr. Edial Rusli, S.E., M.Sn.) menegaskan bahwa penyelenggaraan APHIC Week sejalan dengan komitmen FSMR dan ISI Yogyakarta dalam membangun ekosistem pendidikan seni yang berdampak. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat capaian pembelajaran mahasiswa, tetapi juga membuka ruang interaksi dengan masyarakat luas melalui karya-karya yang memiliki nilai artistik dan edukatif.
Sementara itu, Ketua Jurusan Fotografi Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Novan Jeremy Andrea, mengapresiasi kerja keras mahasiswa dalam menyelenggarakan pameran APHIC Week ke-6. Ia menilai bahwa proses produksi karya sekaligus pengelolaan pameran merupakan pengalaman pembelajaran yang menantang, mengingat mahasiswa harus membagi waktu antara perkuliahan, proses penciptaan karya, serta dinamika kerja kolektif dalam tim.
Pameran APHIC Week ke-6 juga memperoleh dukungan dari sejumlah tokoh fotografi nasional, di antaranya Prof. Drs. Soeprapto Soedjono, M.F.A., Ph.D., Johnny Hendarta, EFIAP, Hon.E.FPSI, A.FPSI, E.FPSI, QPSA, serta Drs. Surisman Marah, M.Sn.. Kehadiran para tokoh tersebut menjadi bentuk apresiasi sekaligus dukungan terhadap upaya pelestarian dan pengembangan fotografi cetak tua yang terus dikembangkan di lingkungan akademik ISI Yogyakarta.
Dengan terselenggaranya APHIC Week ke-6, ISI Yogyakarta menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan seni yang konsisten mendorong eksplorasi, inovasi, dan pelestarian pengetahuan fotografi, sekaligus menyiapkan mahasiswa agar adaptif dan berdaya saing dalam lanskap seni visual yang terus berkembang.






