YOGYAKARTA 16 Desember 2025 — Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta terus memperkuat perannya sebagai pusat pengembangan keilmuan seni dan budaya di tingkat regional Asia Tenggara. Melalui Fakultas Seni Media Rekam (FSMR), ISI Yogyakarta menyelenggarakan kuliah umum bertajuk Historicising Indonesia–Malaysia Cinematic Relations, bertempat di Studio 1 Program Studi Film dan Televisi (FTV), Kampus ISI Yogyakarta.
Kegiatan akademik ini menghadirkan Dr. Norman Yusoff, Senior Lecturer (Film) dari Faculty of Film, Theatre and Animation, Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, sebagai narasumber utama. Turut hadir mendampingi, Dr. Aida, Dekan Faculty of Film, Theatre and Animation UiTM Malaysia, yang menunjukkan komitmen kedua institusi dalam memperkuat kerja sama internasional di bidang pendidikan seni dan perfilman.
Kuliah umum ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, serta sivitas akademika lintas program studi di lingkungan ISI Yogyakarta. Forum akademik tersebut menjadi ruang diskusi strategis untuk membahas sejarah relasi sinema Indonesia dan Malaysia, mulai dari era awal perfilman, pertukaran estetika dan narasi, hingga pengaruh dinamika sosial-politik terhadap perkembangan industri film di kedua negara.
Dalam paparannya, Dr. Norman Yusoff menekankan bahwa sinema memiliki peran penting sebagai medium refleksi sejarah, identitas, dan hubungan budaya masyarakat serumpun. Menurutnya, kajian sinema lintas negara tidak hanya relevan dalam konteks akademik, tetapi juga strategis untuk memperkuat pemahaman budaya dan kolaborasi kreatif di kawasan Asia Tenggara.
Diskusi semakin kaya dengan pemutaran cuplikan film dari berbagai periode, yang memperlihatkan transformasi gaya visual, tema cerita, dan representasi budaya dalam sinema Indonesia dan Malaysia. Sesi tanya jawab berlangsung interaktif, di mana mahasiswa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menggali peluang kolaborasi perfilman lintas negara, riset bersama, serta tantangan industri film di era global dan digital.
Penyelenggaraan kuliah umum ini menegaskan komitmen ISI Yogyakarta dalam menghadirkan pembelajaran berbasis wawasan global, sekaligus memperkuat jejaring akademik internasional. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya ISI Yogyakarta dalam membangun ekosistem pendidikan seni yang responsif terhadap isu regional dan global.
Sebagai penutup rangkaian acara, dilakukan penandatanganan Implementation Arrangement (IA) antara Program Studi Film dan Televisi ISI Yogyakarta dengan Faculty of Film, Theatre and Animation UiTM Malaysia, disertai penyerahan cinderamata dan sesi foto bersama. Penandatanganan tersebut menandai langkah konkret penguatan kerja sama akademik yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengembangan karya sinema di masa mendatang.








