LOGO ISI YOGYAKARTA
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Menari dan Merekonstruksi: International Dance Conference and Festival (IDCF) #4

Menari dan Merekonstruksi: International Dance Conference and Festival (IDCF) #4

Yogyakarta, 3 November 2025 — Program Studi Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta kembali menggelar International Dance Conference and Festival (IDCF) yang keempat. Mengusung tema “Dancing Through the Digital Wilds: Reconstructing Ecological Sensibility”, festival ini menjadi ruang pertemuan gagasan dan praktik antara tubuh, teknologi, dan alam dalam konteks dunia digital yang terus berkembang.

Lebih dari 1000 penonton memenuhi Lab. Seni ISI Yogyakarta. Menghadirkan enam karya tari dari para seniman internasional, yaitu Lucky Wisnu (Indonesia), kolaborasi Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah & ISI Yogyakarta, Samuel (Malaysia), Navee Sasongkroh (Thailand), Yalan Lin (Taiwan), dan Fairul Zahid (Singapura).

Melalui IDCF #4 2025, Program Studi Tari, ISI Yogyakarta berupaya membangun kesadaran ekologis publik melalui seni pertunjukan. Festival ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi tari lintas negara, tetapi juga media untuk menyampaikan pesan keberlanjutan lingkungan secara kreatif dan inspiratif. Nilai-nilai kearifan lokal turut dihidupkan dalam pertunjukan ini sebagai wujud harmoni antara manusia dan alam, sebuah gagasan yang menjadi inti dari tema tahun ini.

Ketua Program Studi Tari, Dr. Rina Martiara, M.Hum, menjelaskan bahwa penyelenggaraan IDCF tahun ini memperkuat posisi ISI Yogyakarta sebagai pusat pengembangan seni pertunjukan yang adaptif terhadap perubahan zaman. “Melalui tubuh penari, kita belajar kembali tentang keseimbangan, antara teknologi dan ekologi, antara kemajuan dan kelestarian,” ujarnya

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDID