LOGO ISI 20 Cm
Loading ...

FSRD ISI Yogyakarta Gelar Workshop Pembuatan Dan Pembimbingan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025

FSRD ISI Yogyakarta Gelar Workshop Pembuatan Dan Pembimbingan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025

Workshop Pembuatan dan Pembimbingan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025 merupakan kegiatan yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai panduan terbaru PKM yang telah ditunggu-tunggu oleh mahasiswa dan dosen pendamping. Acara ini diadakan di Gedung Kriya Ruang Audiovisual Lt. 3 FSRD ISI Yogyakarta pada tanggal 7 Mei 2025, dengan melibatkan pembicara yang kompeten di bidangnya. Mahasiswa yang hadir tidak hanya dari Fakultas Seni Rupa Dan Desain, tetapi mengundang perwakilan mahasiswa dari Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) dan Fakultas Seni Media Rekam (FSMR). Dalam acara ini hadir pula Wakil dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FSP Dan FSMR. Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk membedah Panduan PKM 2025 yang mengalami banyak perubahan signifikan dibandingkan dengan panduan sebelumnya. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program PKM di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.


Tujuan acara ini meliputi pemberian informasi yang valid mengenai perubahan yang terjadi dalam panduan PKM 2025, serta penyelenggaraan klinik hasil proposal PKM mahasiswa. Hal ini penting mengingat banyaknya mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini. Dengan adanya workshop ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan memanfaatkan panduan terbaru untuk meningkatkan peluang mereka dalam kompetisi. Kehadiran peserta juga menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap program ini. Dalam acara ini, tercatat 126 mahasiswa dari Fakultas Seni Rupa yang proposalnya telah lolos ke tingkat institusi, 14 dosen pendamping, serta beberapa pejabat fakultas seperti Wakil Dekan Bidang Kmahasiswaan Dan Alumni FSRD. Kegiatan ini juga dihadiri oleh panitia yang berjumlah 12 orang, yang semuanya berkolaborasi untuk menyukseskan acara. Pembukaan acara dilakukan oleh Wakil Dekan 3 FSRD, yang menekankan pentingnya PKM dalam pengembangan kreativitas dan inovasi mahasiswa di era modern ini.

Dengan demikian, workshop ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga sebagai platform untuk memperkuat jaringan antara mahasiswa dan dosen serta meningkatkan kualitas proposal yang diajukan. Harapan besar muncul setelah kegiatan ini, di mana mahasiswa diharapkan mampu menyusun proposal yang sesuai dengan panduan PKM 2025 dan mengajukannya tepat waktu melalui sistem Simbelmawa. Dengan demikian, keberhasilan dalam PKM diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Materi yang disampaikan dalam workshop ini sangat beragam dan mencakup berbagai aspek penting dari PKM 2025. Dr. Seddy Setyawan, M.Sn. sebagai pembicara pertama, membahas tentang PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang merupakan ajang bergengsi bagi mahasiswa untuk mempresentasikan hasil karya mereka. Menurut statistik, PIMNAS telah diikuti oleh lebih dari 2.000 proposal setiap tahunnya, dan menjadi indikator penting dalam menilai kualitas kreativitas mahasiswa di Indonesia. Dalam pembahasannya, beliau juga menekankan pentingnya substansi dalam proposal yang diajukan, serta bagaimana kreativitas dapat diintegrasikan dengan tujuan penelitian yang jelas.

Pembicara kedua, Retno Purwandari, S.S., M.A., memberikan penjelasan mengenai poin-poin perubahan dalam panduan PKM 2024 dan 2025. Salah satu perubahan signifikan adalah penekanan pada PKM Riset Sosial Humaniora (RSH) dan PKM Riset Eksakta (RE) yang kini memiliki panduan tersendiri. Hal ini diharapkan dapat memberikan ruang yang lebih spesifik bagi mahasiswa di bidang masing-masing untuk mengembangkan proposal yang lebih terarah dan berkualitas. Retno juga menjelaskan timeline PKM ISI 2025, yang menjadi acuan penting bagi mahasiswa dalam menyusun proposal dan mengikuti setiap tahapan yang ditentukan.

Dilla Octavianingrum, S.Pd., M.M. sebagai pembicara ketiga, menjelaskan tentang poin-poin seleksi administrasi PKM 2025. Dalam hal ini, Dilla menyampaikan bahwa skema proposal kini lebih fokus pada PKM Kewirausahaan (K) dan PKM Pengabdian Masyarakat (PM). Dengan adanya perubahan ini, mahasiswa diharapkan dapat lebih memahami kriteria yang ditetapkan dan mempersiapkan proposal yang sesuai dengan harapan juri. Data menunjukkan bahwa proposal yang mengikuti skema terbaru ini memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dalam mendapatkan pendanaan .

Acara ini juga dihadiri oleh moderator, Dra. Titiana Irawani, M.Sn., yang mengarahkan diskusi dan memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya. Interaksi antara pembicara dan peserta sangat dinamis, dengan banyak pertanyaan yang diajukan mengenai kendala yang dihadapi dalam penyusunan proposal. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa sangat antusias untuk menggali lebih dalam mengenai PKM dan berusaha untuk memaksimalkan potensi mereka dalam program ini.

Secara keseluruhan, inti materi yang disampaikan dalam workshop ini memberikan wawasan yang sangat berharga bagi mahasiswa dan dosen pendamping. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai panduan PKM 2025, diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan kualitas proposal mereka dan berkontribusi pada pengembangan inovasi di masyarakat.

Setelah workshop ini, harapan yang muncul adalah mahasiswa dapat menyusun proposal yang sesuai dengan panduan terbaru PKM 2025. Selain itu, diharapkan mahasiswa dapat mengajukan proposal PKM 2025 ke Simbelmawa tepat waktu. Kedisiplinan dalam pengajuan proposal sangat penting, mengingat adanya tenggat waktu yang ketat yang ditetapkan oleh Kementerian. Dengan memahami timeline yang telah dijelaskan dalam workshop, mahasiswa diharapkan dapat merencanakan waktu dengan lebih baik, sehingga tidak ada proposal yang terlambat diajukan.

Lebih jauh lagi, diharapkan banyak proposal dari ISI Yogyakarta yang lolos ke pendanaan PKM 2025. Data menunjukkan bahwa perguruan tinggi yang aktif dalam menyelenggarakan workshop dan pembimbingan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dalam mendapatkan pendanaan. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam PKM.

PKM telah menjadi bagian penting dari ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mengasah kemampuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis dan jiwa kewirausahaan. Penekanan pada pengembangan soft skills ini sangat relevan, mengingat dunia kerja saat ini semakin menuntut lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi.


Dengan demikian, harapan besar muncul setelah kegiatan ini, di mana mahasiswa akan lebih siap dan percaya diri dalam menyusun proposal yang berkualitas. Melalui PKM, diharapkan mahasiswa dapat berkontribusi nyata dalam memecahkan berbagai tantangan di masyarakat, sekaligus mencetak generasi muda yang kreatif dan inovatif.

Workshop Pembuatan dan Pembimbingan Proposal PKM 2025 FSRD ISI Yogyakarta diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan dosen pendamping. Dengan adanya pembahasan yang mendalam mengenai panduan terbaru PKM, mahasiswa diharapkan dapat lebih memahami kriteria dan prosedur yang harus diikuti dalam menyusun proposal. Hal ini sangat penting, mengingat persaingan yang ketat dalam program ini.

Keberhasilan dalam PKM tidak hanya diukur dari jumlah proposal yang diterima, tetapi juga dari kualitas dan dampak yang dihasilkan. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk tidak hanya fokus pada aspek administratif, tetapi juga pada substansi dan inovasi yang terkandung dalam proposal mereka. Dengan demikian, PKM dapat menjadi wahana bagi mahasiswa untuk mengekspresikan ide-ide kreatif dan berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.

Para narasumber menyampaikan materi

Wakil Dekan III FSRD ISI Yogyakarta membuka workshop

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDID