Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual, Tari, dan Fotografi berhasil mendapatkan hibah PKKM (Program Kompetisi Kampus Merdeka) tahun 2024. “Ya, Kami bersyukur, akhirnya tiga prodi yang kami ajukan berhasil mendapatkan hibah PKKM tahun ini. Ketiga prodi sudah berjuang dengan sangat optimal, bahkan ketiganya sudah mempersiapkan konsep aktivitas dan juga proposal sejak bulan september. Ini layak kita apresiasi”, Ujar Martino Dwi Nugroho, selaku Direktur Eksekutif PKKM ISI Yogyakarta, yang didampingi oleh Daru Tunggul Aji sebagai coordinator prodi DKV, Rina MArtiara sebagai coordinator prodi Tari dan PAmungkas Wahyu Setiyanto sebagai coordinator prodi Fotografi.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah menetapkan kebijakan Kampus Merdeka pada tahun 2020 sebagai bentuk transformasi pendidikan tinggi dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan program sarjana. Sasaran yang ingin dicapai melalui transformasi pendidikan tinggi adalah (1) meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi, (2) meningkatnya kualitas dosen pendidikan tinggi, dan (3) meningkatnya kualitas kurikulum dan pembelajaran yang diukur melalui 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 210/M/2023.
Untuk mendorong, memfasilitasi, dan mempercepat perguruan tinggi dalam menerapkan kebijakan Kampus Merdeka serta mencapai 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi kembali menyelenggarakan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). Sama halnya dengan tahun 2023, program tahun 2024 ini tetap dirancang dalam 3 (tiga) liga dimana Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dapat berkompetisi sehat sesuai dengan aturan pada tiap liganya dan juga memperhatikan aspek geografi/regional.
ISI Yogyakarta memiliki 24 Program Studi, dengan 6 di antaranya adalah D4. Setiap program studi memilki kekhasan dan keunggulan masing-masing. Mengenai dipilihkan tiga prodi dalam keikutsertaanya dalam PKKM, Martino menjelaskan bahwa ketiga prodi yang maju di PKKM tahun ini bukan karena faktor pemerataan, satu fakultas satu. Bukan. Jadi anggapan seperti itu tolong dipinggirkan dulu. Alasan pemilihan tiga prodi ini lebih berdasar pada jejak rekam, kesenjangan, keunggulan, dan juga kekhasan prodi tersebut. Misalnya, Prodi DKV adalah salah satu prodi yang sudah menjalankan MBKM dengan cukup baik, mereka secara implementasi MBKM bisa dibilang baik, dan juga berpotensi untuk berkembang lebih baik lagi, mengingat prodi DKV adalah prodi yang bisa dibilang “seksi” untuk saat ini. Selanjutnya, Prodi Tari ini memiliki beberapa keunggulan, yang pertama: Tari terakreditasi unggul, dan memiliki jejaring mitra, bukan hanya lintas provinsi, namun juga lintas pulau dalam implementasi MBKM yang sudah dijalani, sehingga ini menjadi pertimbangan strategis, kenapa Tari kami pilih. Dan yang terakhir. Prodi S1 Fotografi dipilih karena statusnya sebagai barometer 10 pendidikan fotografi di Indonesia dan kesesuaiannya dalam menjalankan proses pembelajaran dengan metode penyelesaian masalah yang sesuai dengan kebutuhan industri. Prodi Fotografi mengalami peningkatan jumlah pelamar di setiap tahun dan berpeluang besar mengembangkan kewirausahaan mahasiswa. Artinya, pemilihan prodi-prodi tersebut sudah melewati “seleksi” baik dari dokumen evaluasi kurikulum, implementasi MBKM, serta potensi kedepannya
Ketiga prodi tersebut melalui proposal ini menyampaikan beberapa usulan program kegiatan yang dikemas selama 2 tahun ke depan (2024-2025) sebagai upaya meningkatkan 3 aspek, yaitu kualitas lulusan, kualitas dosen, dan kualitas kurikulum pembelajaran. Proposal PKKM ini disusun dengan mengedepankan nilai-nilai kreatif dan inovatif selaras dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing unit, baik fakultas maupun prodi.
Prodi Desain Komunikasi Visual memiliki prioritas dalam optimalisasi pelaksanaan Program MBKM dengan dengan judul Penguatan Prodi Desain Komunikasi Visual Melalui Redesain Kegiatan Mbkm Dan Kolaborasi Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Mutu Pembelajaran. Redesain program MBKM merupakan tawaran dan target aktivitas yang muncul dari kesenjangan yang terjadi, dengan adanya perbaikan dan konsep-konsep dalam program yang akan dijalankan nantinya dapat menjawab permasalahan yang ada sehingga ada capaian-capaian dari segi kualitas pembelajaran luar kelas yang ditargetkan oleh Prodi DKV. Selanjutnya, model pembelajaran mata kuliah-mata kuliah di prodi DKV yang berbasis Case Method, dan Team Based Project menjadi keunggulan yang perlu terus ditingkatkan. Melalui pelibatan praktisi dan juga mitra maka dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bagi mahasiswa. Terdapat 2 kegiatan utama yaitu Redesain kegiatan MBKM untuk pencapaian CPL program Studi dan Peningkatan Kualitas Pembelajaran berbasis pemecahan kasus (case method) dan pembelajaran kelompok berbasis project (team-based project)
Kegiatan Program Studi S1 Tari berjudul Akselerasi program MBKM dan Inovasi Pembelajaran berbasis Digital melalui Kolaborasi Kemitraan untuk Meningkatkan Mutu Program Studi. Dalam aktivitas 1, yaitu Pemutakhiran Kurikulum dan Inovasi Pembelajaran Berbasis Digital, dirancang berdasarkan profil lulusan Tari selama ini yaitu untuk menjadi seorang Koreografer dan Peneliti. Namun dalam perkembangan dunia digital yang semakin masif, menyebabkan kebutuhan pengetahuan digital dan teknik informatika mengharuskan pengembangan kurikulum berbasis digital. Walaupun bukan untuk menjadi seorang videografer handal, namun pengetahuan akan digital dirasa perlu untuk diberikan dan masuk dalam mata kuliah yang mengharuskan aplikasi digital di dalam pembelajarannya. Pengembangan kurikulum, akan merancang inovasi pengembangan mata kuliah untuk memasukkan pengetahuan dasar-dasar aplikasi dan teknik digital dalam pembelajaran. Pada aktivitas 2 yaitu Pengembangan Mitra Bidang Seni dan Multidisipliner dipandang perlu untuk menempatkan tari sebagai bagian dari konservasi dan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan, ekosistem, kesehatan. Untuk itu pengembangan mitra dirasa perlu untuk mengembangkan kurikulum dan program-program MBKM untuk berkolaborasi dengan disiplin ilmu yang lain.
Kegiatan Prodi S1 Fotografi berjudul Peningkatan Mutu Prodi Fotografi melalui Kemitraan, Inovasi Pembelajaran Berbasis Pemecahan Masalah, PBL dan Wirausaha Mahasiswa. Peningkatan mutu mahasiswa dan lulusan Program Studi Fotografi dikhususkan dalam bidang kewirausahaan. Wirausahawan-lulusan didorong untuk naik kelas, dari usaha tingkat mikro ke tingkat kecil. Indikator yang menunjukkan peningkatan kelas usaha ini adalah jumlah keseluruhan pendapatan tahunan. Salah satu peningkatan strategi peningkatan pendapatan ini adalah dengan mendapatkan klien industri (B2B, B2G), tidak hanya konsumen rumah tangga (B2C). Oleh karena itu, program magang dan studi independen di Program Studi Fotografi perlu diperbaiki dan diselaraskan dengan tujuan akhir ini, yaitu membantu mahasiswa mengembangkan usaha fotografi ketika lulus. Terdapat 3 aktivitas besar yaitu Perbaikan Kurikulum MBKM Berbasis Pemecahan Masalah, Peningkatan pembelajaran pemotretan berstandar industri melalui Project Based Learning, dan Inkubator Wirausaha Fotografi.
Pendanaan kegiatan PKKM ini akan berlangsung hingga akhir tahun 2024, semoga dengan adanya pendanaan kegiatan dan pengadaan peralatan pendidikan dapat meningkatkan mutu akademik, relevansi dengan dunia indistri, serta memunculkan banyak inovasi-inovasi dalam pembelajaran sehingga dapat berdampak bagi Indikator Kinerja Utama.
Sumber:
https://kumparan.com/hakimdaffa43/tiga-prodi-isi-yogyakarta-raih-hibah-pkkm-22iTnaIi7qX/full