Logo-ISI-Yogyakarta
Loading ...

Pameran “LEPAS KALA” sebagai Sarana Kolaborasi Peningkatan Kualitas Mahasiswa Prodi S1 Tata Kelola Seni FSR ISI Yogyakarta, 2024

Pameran “LEPAS KALA” sebagai Sarana Kolaborasi Peningkatan Kualitas Mahasiswa Prodi S1 Tata Kelola Seni FSR ISI Yogyakarta, 2024

Kolaborasi Program Peningkatan Kapasitas Mahasiswa Prodi S1 Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta dengan Novita Riatno Management (NRM) telah terjalin secara khusus melalui Pameran Tunggal Seni Lukis karya seniman asal Bali: Ida Bagus Putu Purwa. Kolaborasi ini dilengkapi dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dan Implementation of Arrangement (IA) di kampus ISI Yogyakarta pada 13 Maret 2024 lalu antara Dekan FSR disaksikan oleh Ketua Jurusan/Prodi S1 TKS, Dr. Mikke Susanto, M.A. dan Direktur NRM, Maria Novita Riatno.

Pameran bertajuk “LEPAS KALA” bukan sekadar sebuah pameran seni. Agenda ini juga memberi manfaat lebih terkait keberadaan mahasiswa untuk meningkatkan kualitas dalam menggelar pameran. Dalam kolaborasi ini 11 mahasiswa (dari ISI Yogyakarta, UNY, UIN & UNUD) bekerja bersama manajer, kurator, art handler sebagai panitia pada pameran yang telah digelar pada 25-31 Januari 2024 lalu.

Pameran tunggal “LEPAS KALA” menjadi panggung intim, di mana sang pelukis Ida Bagus Putu Purwa menyampaikan ide, emosi, dan pemikiran melalui karya-karya yang menjadi saluran langsung berinteraksi dengan jiwa para penikmat seni. Dari konsepsi ini para mahasiswa bisa mempelajari kisi-kisi estetika karya, hingga turut belajar mendisplaynya di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Pameran yang telah dikunjungi 3.000 orang lebih ini juga menjadi sarana latihan bagi para mahasiswa untuk melatih kerja publikasi dan promosi yang telah dipelajari di kampus.

Selama berkolaborasi, para mahasiswa telah mendapatkan pula pelajaran berharga terkait bidang display, keamanan dan pengamanan karya, hubungan masyarakat, pengelolaan merchandise, kuratorial, maupun lainnya. Secara khusus, Direktur NRM, Maria Novita menyatakan perekrutan mahasiswa dalam pameran ini sangat membantu. “Kerja kami tentu sangat dimudahkan. Mereka para mahasiswa, khususnya dari Tata Kelola Seni, memberi bantuan yang menyenangkan dan hasilnya bagus,” ujar Maria Novita.

Hasil kolaborasi ini setidaknya telah memberi kesempatan berharga bagi mahasiswa. Minimal telah memberi tambahan jam terbang atau portofolio bagi generasi muda di masa depan. Dengan demikian program kolaborasi perdana ini akan memicu kegiatan lainnya. NRM sendiri akan terus mengembangkan pelatihan manajemen seni bagi kalangan yang lebih luas di masa mendatang. Karenanya, program kolaborasi Kampus Merdeka kali ini akan menjadi pilot project yang akan dikembangkan lebih lanjut di beberapa daerah.

 

Diskusi sebelum pameran

 

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini