Logo-ISI-Yogyakarta
Loading ...

Film Pendek “Kinanthi” karya dosen Jurusan Teater ISI Yogyakarta, Philipus Nugroho Hari Wibowo, mendapatkan award di Viddsee Asia 2023

Film Pendek “Kinanthi” karya dosen Jurusan Teater ISI Yogyakarta, Philipus Nugroho Hari Wibowo, mendapatkan award di Viddsee Asia 2023

Dosen jurusan Teater Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta Philipus Nugroho Hari Wibowo atau yang sering disebut Philipus Maliobowo kembali meraih prestasi Internasional diakhir tahun 2023. Setelah pada tahun sebelumnya juga mendapatkan penghargaan yang sama di Viddsee juree Asia Awards 2022 pada kategori Audience Choice Awards dengan filmnya yang perjudul “Paket” (package).  Tahun ini Philipus Maliobowo kembali memenangkan Viddsee juree Asia Awards 2023 pada kategori Audience Choice Awards. Dengan film yang disutradarainya berjudul “Kinanthi” bersama komunitas filmnya Halusinema yang sudah berdiri sejak 2017 yang lalu.

Di ajang Viddsee prestasi Philipus Maliobowo yang sering dipanggil Mas Bow  oleh mahasiswanya ini bukan hanya dua kali ini diperoleh. Pada tahun 2020 dan 2021 juga berturut-turut mendapatkan penghargaan yang sama yaitu Audience Choice Awards Viddsee The Juree Indonesia 2020 untuk film pendek berjudul “Koper Gendis”dan Audience Choice Awards Viddsee The Juree Indonesia 2021  untuk film pendek berjudul “Nggabrul”

Viddsee ( https://www.viddsee.com ) adalah salah satu platform penyedia konten audio Visual, khususnya film-film berkualitas yang sudah dikurasi. Viddsee memanjakan penikmat  film, karena terdapat berbagai genre film karya pembuat film dari berbagai negara termasuk Indonesia.  Film-film Viddsee dapat akses dengan gratis.

Film Kinanthi mengisahan tentang  seorang guru muda bernama Laras (Putri Lindang Kirana)  yang berusaha memberi pengertian kepada ayahnya Prasojo (Bambang Paningron) yang merupakan seorang pensiunan guru tentang Merdeka Belajar. Bagi Prasojo mendidik itu harus sesuai dengan cara-cara pada zamannya, ketika dirinya menjadi guru. Hasilnya terukur dan terbukti. Baginya kemerdekaan harus dipahami terlebih dahulu baru bisa dijalankan. Memberi kemerdekaan pada anak-anak jaman sekarang terkesan seperti pembiaran.

Laras merasa ini saatnya ia harus merdeka, lepas dari bayang-bayang Prasojo, terutama doktrin Prasojo tentang pandangan pendidikan yang konvensional. Karena ia harus menyampaikan kemerdekaan dan merdeka belajar kepada anak didiknya disekolah dan pada Kinant ( Rafi Zayyan Nasir ) anak laki-lakinya di rumah. Film Kinanthi coba menghadirkan sudut  pandang lain tentang belajar merdeka dan merdeka belajar yang diusung oleh mas Mentri.

Film Kinanthi ini terpilih sebagai film yang  mendapakan bantuan pendanaan produksi pada festival Film Puskat ke 8 tahun 2022 dan mendapatkan penghargaan  Ruedi Hofmann Media Awards 2022 pada malam puncak Festival Film Puskat  8 – 2022.

Pada produksi Film Kinathi ini Philipus Maliobowo bersama teman-teman Halusinema (Yohanes Carol, Hany Alkatiri, Kurniati)  bekerja sama dengan Omah Casting Ibnu Gundul (OCIG), Oemah Larasati, Gajah Mada, Eko Sulkan dan melibatkan mahasiswa Jurusan teater khususnya mahasiswa yang menempuh kelas produksi film Drama.

Film Kinanthi bisa di akses di https://www.viddsee.com/video/kinanthi/a1ceb , silahkan mengapresiasi, tinggalkan kesan pada ruang komentar dengan komentar baru ataupun merespon komentar sebelumnya dan klik tanda hati sebagai tanda bahwa anda menyukai film ini.

Kita nantikan karya-karya Philipus Nugroho Hari Wibowo berikutnya.

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini