Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. Drs. Timbul Raharjo, M.Hum. didampingi Ketua Unit Urusan Internasional ISI Yogyakarta, Silvia A. Purba, M.Sn. kembali menerima peneliti asing asal Amerika Serikat bernama Elizaveta Buzytsky pada Senin, 7 Agustus 2023, di Ruang VIP Rektorat ISI Yogyakarta. Pada bulan Juni, ISI Yogyakarta juga telah menerima salah satu peneliti asing asal Amerika Serikat, Matthew Clay-Robison yang bermitra dengan salah satu dosen Fakultas Seni Rupa (FSR) ISI Yogyakarta, Warsono, S.Sn., M.Sn.. Elizaveta Buzytsky akan bermitra dengan Prof. Dr. M. Dwi Maryanto, MFA., Ph.D. untuk melakukan penelitian selama 6 bulan di Indonesia.
Elizaveta Buzytsky akan melakukan penelitian tentang batik di Indonesia. Tujuan melakukan penelitian tentang Batik untuk memberikan kontribusi untuk menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan kontemporer mengenai perampasan budaya dan potensi eksploitasi praktik-praktik tradisional oleh perusahaan-perusahaan fesyen hegemonik yang bertanggung jawab atas bangkitnya industri fast fashion yang merusak lingkungan. Perhatian utama dari penelitian ini adalah untuk lebih memahami dan mengkontekstualisasikan kerajinan Batik kuno dalam produksi tekstil kontemporer, yang secara khusus dipahami sebagai praktik hibriditas yang didefinisikan oleh sarjana India-Inggris Homi Bhaba sebagai “ruang ketiga. Premis saya adalah bahwa Batik berfungsi sebagai “ruang ketiga” karena sejarah panjang penjajahan dan pendudukan di Indonesia, mulai dari kehadiran Islam pada abad ke-12 hingga sirkuit perdagangan Perusahaan Hindia Timur Belanda hingga invasi Jepang pada abad ke-20. Semua pengaruh ini masuk ke dalam bahasa visual Batik.
Penelitian ini terselenggara atas kerjasama antara AMINEF dan ISI Yogyakarta. Kedepan ISI Yogyakarta akan terus meningkatkan kolaborasi dengan organisasi atau peneliti asing sehingga mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian atau publikasi yang dihasilkan oleh sivitas akademika ISI Yogyakarta.
Rektor berfoto bersama peneliti asal Amerika Serikat