Logo-ISI-Yogyakarta
Loading ...

Peluncuran buku “A Photobook Street Scenes Photography”

Peluncuran buku “A Photobook Street Scenes Photography”

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Setelah berproses dengan berbagai pengembangan materi pada Rabu 16 Oktober 2016 di Lynn Hotel, Jalan Jogokaryan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta Prof. Drs. Soeprapto Soedjono, MFA, Ph.D meluncurkan buku berjudul “A Photobook Street Scenes Photography” . Buku foto merupakan penggabungan tulisan dan gambar tersebut menampilkan cara pandang sejumlah fotografer, seniman dan akademisi seperti Empu Ageng Oscar Matuloh, Aji Susanto Anom, Brian Arnold, Citra Aryandari, Hermanus Supriatna, Irwandi, Kurniawan Adi Saputro, Prayanto Widyo Harsanto, Sardono W. Kusumo, Suwarno Wisetrotomo dan lain-lain dalam melihat fenomena fotografi jalanan pada masa kini.

Dalam peluncuran buku tersebut Rektor Instiut Seni Indonesia Prof. Dr. M. Agus Burhan, M. Hum berpendapat melalui fotografi manusia dapat menentukan kembali langkahnya setelah melihat sebuah perkembangan sosial yang tidak lepas dari masalah-masalah yang timbul dari kesenjangan media sosial seperti saat ini. Fotografi membuka cara pandang manusia melaui rekaman-rekaman visual akan menggiring setiap pribadi pada sebuah perbuatan untuk merubah atau tidak apa yang akan dia lakukan di hari depan.

Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum., memberikan sambutan dalam peluncuran buku akademik Photobook Streetscenes Photography di Lynn Hotel Yogyakarta

 

 

 

 

 

 

Menurut Soeprato Soedjono yang kerap disapa Prof SS tersebut ide pembuatan buku foto tersebut hanya bersifat rekaman-rekaman imaji selama 25 tahun namun ternyata maknanya lebih dari itu. Buku foto bisa membuka cara pandang yang berbeda-beda dari berbagai fotografer untuk melahirkan cara pandang baru tentang fotografi. Buku foto yang menggabungkan antara teori dan visual setebal 272 halaman tersebut diterbitkan setelah buku Pot Pouri Fotografi beberapa tahun yang lalu, dimana buku sebelumnya merupakan kumpulan dari berbagai saripati ilmu pengetahuan dan buku-buku teori fotografi untuk dikemas kembali menjadi teori-teori yang sesuai dengan realitas dunia fotografi di Indonesia.

Buku merupakan entitas pegangan dan rujukan ilmu pengetahuan yang dihadirkan dalam setiap progres belajar dan mengajar akademik sehingga buku yang sifatnya kajian teoritis maupun praktis dapat diaplikasikan langsung dalam pendidikan fotografi sehari-hari. Bagi Prof SS semua karyanya baik foto maupun buku merupakan buah dari ketekunan membaca buku-buku yang dapat memberikan kesempatan padanya untuk mengunjungi berbagai Negara dalam berbagai kesempatan lawatan untuk mengabadikan momen-momen apik di dalamnya menjadi sebuah momen fotografi.
Setelah peluncuran buku Pada pukul 10.00 WIB dilanjutkan dengan diskusi sesi 1 dengan Dr. Citra Aryandari, S. Sn, M.A. pengajar Etno Musikologi dan Pamungkas Wahyu, S. M. Sn. Pengajar Fotografi di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Pada diskusi tersebut narasumber Citra Aryandari membahas jika kamera pada saat ini sudah menjadi kebutuhan tidak hanya alat pendokumentasian saja karena hasil pendokumentasian akan merekam keadaan sosial yang sebenarnya, sementara menurut Pamungkas Wahyu S saat ini ide menjadi lebih penting karena foto jurnalistik saat ini tidak hanya melaporkan akan tetapi berita media sosial yang secepat kilat harus memiliki kesadaran penuh yang lebih dari sekedar mereproduksi sebuah objek menjadi karya yang mengandung kebenaran cipta, rasa dan karsa.
Dalam diskusi tersebut menjawab perbedaan visual antropologi dengan stret photography karena memiliki fungsi yang berbeda dan makna yang berbeda pula. Foto Street tidak mengontol yang akan difoto juga tidak menjadi alat kontrol sosial tapi mendokumentasikan yang ada di jalanan sebagai bentuk untuk merayakan kebebasan fotografi. Foto karya Prof SS dapat menceritakan sebuah momen yang tidak layak untuk ditulis karena harmoni foto street dapat menggabungkan sesuatu hal yang diperbolehkan atau tidak seperti contohnya jalanan yang telah dipasang rambu-rambu larangan parkir namun masih juga dipergunakan untuk parkir oleh masyarakat yang melanggar.

Buku diharapkan dapat meramaikan jagat fotografi Indonesia karna sanghat banyak buku fotografi dan masih sedikit buku fotografi yang membahas teori namun buku ini dapat menggabungkan keduanya menjadi bahasan yang menarik untuk dijadikan wacana baru di bidang literasi visual. Menurut Prof SS diharapkan setelah peluncuran buku ini dapat berkarya lebih baik lagi ditambah lagi dapat menginspirasi penulis muda agar dapat membuat buku foto yang menarik dan bermanfaat.

Pembantu Rektor I ISI Yogyakarta, Dr. Hanggar Budi Prasetya, yang mewakili lembaga dalam acara peluncuran buku, menerima sumbangan buku. Buku tersebut diharapkan dapat memperkaya literasi perpustakaan dan bermanfaat bagi mahasiswa

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini