SEADOM (Southeast Asian Directors of Music) 2019 berlangsung tanggal 14-16 Maret 2019 merupakan agenda rutin yang diselenggarakan tiap tahun. Tahun ini memasuki pelaksanaan tahun ke-11 dan ISI Yogyakarta menjadi host (tuan rumah) penyelenggaraan SEADOM dengan topik “Quality Assurance for Music Education in Southeast Asia” and “Music Cross Arts in Southeast Asia Focus”.
Rangkaian acara Seadom ada dua yaitu student project dan kongres. Student project berlangsung tanggal 11-14 Maret dan kongres dimulai 14-16 Maret, demikian diungkapkan Fortunata Tyasrinestu dari prodi Pendidikan Musik yang ditunjuk sebagai ketua panitia. Student project yang melibatkan peserta dari kawasan Asia Tenggara kurang lebih 10 -15 mahasiswa dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Indonesia, serta beberapa mahasiswa dari Australia. Mereka belajar dan bermain gamelan bersama pembimbing dan instruktur musik karawitan gamelan dari ISI Yogyakarta Anon Suneko selama 4 hari (11-14 Maret 2019). Pada workshop ini selain memainkan gamelan, mereka juga menciptakan karya mereka sendiri di bawah bimbingan Anon Suneko. Semua hasil workshop dipentaskan dalam malam ramah- tamah kongres Seadom bertempat di Pendopo Panjang Mas Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta
Kongres dimulai pada Kamis, 14 Maret 2019 bertempat di gedung Ajiyasa Fakultas Seni Rupa dengan penampilan pembuka string kuartet ansambel dari prodi penyajian musik, selanjutnya sambutan Rektor ISI Yogyakarta Prof. Dr. M. Agus Burhan dan Prof. Bernard Lanskey selaku Presiden SEADOM, beliau menyampaikan rasa terima kasihnya karena ISI Yogyakarta telah menerima dengan baik dan berkenan menjadi tuan rumah selama kegiatan berlangsung. Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu penghubung dan saling berinteraksi antarperguruan tinggi untuk mendiskusikan informasi dan penelitian terbaru dalam ranah musik khususnya dengan tema yang diangkat pada tahun ini yaitu “Quality Assurance for Music Education in Southeast Asia” and “Music Cross Arts in Southeast Asia Focus”.
Hari kedua kongres diawali dengan penampilan ansambel brass oleh gabungan dosen dari prodi musik. Keynote pada hari kedua adalah Prof. Martin Prchal (Vice Principal, Royal Conservatory, The Hugue, The Netherlands, Board Member, MusiQuE Music Quality Enhancement). Selanjutnya diskusi dibagi menjadi kelompok kecil untuk membahas tema Quality Assurance for Music Education in Southeast Asia dengan mengambil tempat di rektorat lantai 3 dan gedung Ajiyasa.
Hari ketiga kongres sekaligus hari terakhir dari rangkaian SEADOM diawali dengan pertunjukan dari Keroncong Tresnawara yang membawakan dua lagu. Keynote pada hari kedua oleh Prof. I Made Bandem, M.A. (Ethnomusicologist, Former Rector ISI Yogyakarta) membawakan artikel Indonesian Traditional Music within the Milieu of Global Cross-Arts Creativity. Panelis pada sesi ini adalah Prof. I Made Bandem, Prof. Jeffrey Sharkey, Prof. Petra Frank, dan Prof. Triyono Bramantyo dari prodi Pendidikan Musik ISI Yogyakarta. Selanjutnya dilanjutkan dengan sesi diskusi pada kelompok-kelompok kecil. Acara kongres ditutup dengan penyampaian resume masing-masing kelompok dan masukan untuk kegiatan yang akan diselenggarkan tahun depan.
(dok. Panitia SEADOM ISI Yogyakarta)