Yogyakarta, 3 Desember 2025 — Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Uji Publik Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029 di Gedung Aji Yasa, Fakultas Seni Rupa dan Desain. Kegiatan ini menjadi forum penting untuk mematangkan arah kebijakan dan strategi pengembangan institusi lima tahun mendatang, dengan menghadirkan pimpinan, pakar pendidikan, pemangku kepentingan daerah, alumni & mitra, serta unsur sivitas akademika.
Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn., membuka secara resmi FGD sekaligus menyampaikan pokok-pokok pikiran Renstra yang menekankan visi ISI Yogyakarta sebagai pelopor perguruan tinggi seni nasional yang unggul, kreatif, inovatif, dan inklusif berdasar Pancasila. Pemaparan tersebut juga menegaskan pentingnya transformasi tata kelola, peningkatan daya saing lulusan, serta modernisasi pendidikan seni agar selaras dengan perkembangan ekosistem seni dan industri kreatif nasional maupun global, sebagaimana tercantum dalam materi presentasi uji publik
Paparan berikutnya disampaikan oleh Ketua Tim Penyusun Renstra, Prof. Dr. Suastiwi, M.Des., yang menerangkan konsep dasar penyusunan dokumen Renstra 2025–2029. Dalam pemaparannya, Prof. Suastiwi, M.Des. mengulas evaluasi capaian indikator kinerja utama 2020–2024, analisis SWOT kelembagaan, serta sasaran strategis yang meliputi peningkatan mutu pendidikan, riset dan penciptaan seni, penguatan jejaring kolaborasi, hingga digitalisasi tata kelola. Materi presentasi menunjukkan bahwa berbagai indikator seperti keterlibatan dosen dalam tridharma, peningkatan prestasi mahasiswa, hingga penguatan kerja sama strategis mengalami tren positif dalam empat tahun terakhir, sebagaimana digambarkan dalam grafik dan tabel capaian pada materi publik





Sesi diskusi uji publik yang berlangsung hingga siang hari menghadirkan beberapa pembahas dari kementerian dan pemerintah daerah. Hadir sebagai narasumber Prof. Tjitjik Srie Tjahjandarie, Ph.D. (Staf Khusus Kemendiktisaintek Bidang Pemerintahan dan Akuntabilitas), Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D. (pakar pendidikan tinggi), perwakilan Paniradya Pati Kaistimewan DIY, serta perwakilan Bappeda Kabupaten Bantul. Para narasumber memberikan masukan strategis terkait relevansi Renstra ISI Yogyakarta terhadap kebijakan nasional, kebutuhan daerah, dinamika pendidikan tinggi seni, serta peluang kolaborasi lintas sektor. Diskusi dipandu oleh Dr. Dewanto Sukistono, M.Sn., dan berlangsung interaktif dengan berbagai tanggapan dari peserta FGD
Pelaksanaan kegiatan didukung oleh panitia yang telah ditugaskan melalui Surat Tugas Nomor 8405/IT4.5/KP/2025 tanggal 2 Desember 2025. Struktur panitia meliputi ketua, sekretaris, tim logistik, konsumsi, keuangan, teknis, hingga kebersihan, sebagaimana tercantum dalam dokumen resmi penugasan
Uji publik ini menjadi bagian penting dari proses finalisasi Renstra ISI Yogyakarta 2025–2029. Seluruh masukan dari para pakar, pemangku kepentingan, serta partisipan FGD akan digunakan untuk menyempurnakan dokumen Renstra sebelum ditetapkan sebagai pedoman pengembangan institusi. Melalui forum ini, ISI Yogyakarta mempertegas komitmennya untuk membangun perguruan tinggi seni yang adaptif, relevan, dan berdaya saing tinggi, serta mampu berkontribusi bagi kemajuan seni, budaya, dan pendidikan Indonesia.





