LOGO ISI YOGYAKARTA
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

2 Dosen FSRD ISI Yogyakarta dari Prodi Menjadi Pembicara dalam seminar internasional CNHT ke 30 di Wina, Austria.

2 Dosen FSRD ISI Yogyakarta dari Prodi Menjadi Pembicara dalam seminar internasional CNHT ke 30 di Wina, Austria.

Konferensi Warisan Budaya dan Teknologi Baru (CHNT) telah menjadi platform terkemuka bagi para profesional, peneliti, dan lembaga yang berkomitmen pada pengembangan pelestarian warisan budaya melalui teknologi inovatif. Didirikan oleh Wolfgang Börner dan awalnya diselenggarakan oleh Stadtarchäologie Wien, CHNT telah berkembang menjadi acara internasional yang terkenal, memfasilitasi pertukaran interdisipliner di bidang dokumentasi, penelitian, pengelolaan, dan konservasi warisan budaya.Dengan transisi CHNT ke Komite Nasional ICOMOS Austria, konferensi ini kini didukung oleh Austrian Focal Point for World Heritage di Federal Ministry for Arts, Culture, Public Service, and Sport. Hal ini menandai era baru, memperluas fokus CHNT ke penelitian, pengelolaan, dan perlindungan Warisan Dunia, sambil terus mengeksplorasi aplikasi digital terdepan dan solusi teknologi untuk warisan budaya. Konferensi berlangsung dari tanggal 3 – 5 November 2025 ini, menandai kiprah selama 30 tahun penyelenggaraan, dengan tema besar “Shaping the Future of Cultural Heritage and Technology”.

Bertempat di Weltmuseum pada tanggal 4 November 2025,  ini 2 dosen FSRD menyampaikan presentasi,. Pada kesempatan ini, Dr. Prima Dona Hapsari, M.Hum mempresentasikan penelitian kolaborasi antara TU Wien Austria dan ISI Yogyakarta dengan judul “Introducing the Next Generation to World Heritage: An Interdisciplinary Approach to Cultural Heritage Education in Yogyakarta”. Paparan mengenai program Cultural Collusion yang selama 3 tahun ini berjalan terkait topik  Sumbu Kosmologis Yogyakarta, sebuah lanskap budaya sepanjang enam kilometer yang mewakili konsep-konsep kosmologis dan tatanan spiritual Jawa. Sumbu ini  enghubungkan Gunung Merapi di utara dengan Samudra Hindia di selatan, dan mencakup situs-situs warisan budaya dan tak benda yang signifikan seperti Istana Kraton, Taman Sari, dan landmark suci terkait.  Melalui program diseminasi yang berkolaborasi dengan otoritas warisan budaya dan sekolah-sekolah local di Indonesia.

Sementara itu Bambang Pramono, M.A., M.Sc menyampaikan  hasil riset mandiri dengan judul “The use of ChatGPT as A Tools for Wider Dissemination of Yogyakarta Cosmological Axis. An Approach for Pupils of Elementary”. Paparan terkaiat pemanfaatan AI dalam hal ini chat GPT sebagai moda diseminasi terkait topik sumbu filosofi Yogyakarta untuk anak SD kelas 5 dan 6 yang diintergrasi dalam pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial. Semoga kesempatan seperti ini menjadi semnagat civitas akademika ISI Yogyakarta.

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDID