Perkembangan dunia desain visual saat ini tidak hanya terbatas pada persoalan estetika, tetapi juga menjadi bagian dari dinamika sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi global. Desain visual hadir sebagai medium komunikasi yang mampu menyampaikan pesan, membangun identitas, serta menciptakan pengalaman baru dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Dalam era yang serba cepat, desain tidak lagi hanya dipandang sebagai pelengkap produk, melainkan sebagai salah satu faktor utama yang menentukan nilai, daya tarik, dan keberlangsungan suatu karya maupun produk di mata masyarakat.
Program Studi D-4 Desain Media, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta memandang penting adanya ruang bagi mahasiswa untuk berlatih, berproses, sekaligus menguji relevansi gagasan dan karya mereka pada ranah yang lebih luas. Pameran menjadi salah satu wadah strategis yang tidak hanya menampilkan hasil karya kreatif, tetapi juga menghubungkan mahasiswa dengan audiens yang lebih heterogen, baik dari kalangan akademisi, praktisi industri, maupun masyarakat umum. Melalui proses pameran, mahasiswa juga dilatih untuk mempresentasikan karya secara profesional, mengasah kepercayaan diri, serta menumbuhkan kemampuan kritis dalam merespons berbagai isu desain kontemporer.
Pameran internasional DESMAYA “re:SKIN” Visual Design Exhibition hadir dengan semangat menghadirkan dialog kreatif lintas batas. Konsep “re:SKIN” dimaknai sebagai sebuah upaya untuk menafsir ulang permukaan (skin) suatu objek atau produk sebagai media ekspresi. Permukaan—baik itu kemasan, tampilan luar, maupun identitas visual—adalah bagian pertama yang berinteraksi dengan audiens. Dengan merespons ulang atau mendesain ulang permukaan ini, mahasiswa diajak untuk tidak hanya berkarya secara visual, tetapi juga berpikir kritis tentang makna, fungsi, serta dampak sosial dan kultural dari karya yang mereka hasilkan.
Kegiatan ini melibatkan peserta dari ISI Yogyakarta, berbagai perguruan tinggi nasional, hingga kampus-kampus internasional. Dengan adanya partisipasi lintas negara, pameran ini menjadi arena pertukaran gagasan, metode, serta estetika yang beragam. Hal ini selaras dengan semangat pendidikan tinggi seni yang tidak hanya berorientasi pada penciptaan karya, tetapi juga pengembangan jejaring akademik dan budaya di tingkat global.
Selain itu, pameran ini diharapkan dapat menjadi representasi nyata dari visi ISI Yogyakarta sebagai institusi pendidikan seni yang terbuka, kolaboratif, dan inovatif dalam merespons perkembangan zaman. Kehadiran mahasiswa internasional akan memperkaya pengalaman lintas budaya, mendorong terciptanya dialog kreatif, serta memperluas wawasan mahasiswa dalam melihat desain sebagai disiplin yang universal sekaligus kontekstual.
Dengan demikian, DESMAYA “re:SKIN” International Visual Design Exhibition tidak hanya berfungsi sebagai ajang pamer karya, melainkan juga sebagai laboratorium kreatif, ruang apresiasi, dan arena diskusi yang akan membawa manfaat akademis, kultural, serta profesional bagi seluruh peserta maupun pengunjungnya.