Moskow, Rusia – Jurusan Teater, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Pada tanggal 19–29 September 2025, ISI Yogyakarta menjadi delegasi resmi Indonesia dalam ajang bergengsi BRICS+ Countries Drama Schools Festival 2025, yang diselenggarakan di Moscow University of Theatrical Arts named after Joseph Kobzon, Rusia.
Delegasi ISI Yogyakarta terdiri atas Rano Sumarno, M.Sn. (dosen Teater) dan Dendi Abdillah (mahasiswa Jurusan Teater), yang mewakili Indonesia bersama perwakilan dari negara anggota BRICS+ lainnya, yakni Rusia, Brasil, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Iran, Uni Emirat Arab, dan Belarusia. Festival yang berlangsung di kompleks VDNKh Park, Moskow, ini menjadi ajang kolaborasi internasional bagi sekolah-sekolah teater terkemuka dari berbagai negara untuk mempersembahkan karya seni pertunjukan yang mencerminkan karakter budaya masing-masing bangsa.
Indonesia menampilkan dua karya teater yang mendapat sambutan hangat dari penonton internasional, yaitu “The Orphan of Zhao”, yang dipentaskan di VDNKh Park, dan “The Scream of Batara Kala”, yang dipentaskan di Moscow University of Theatrical Arts (Kobzon). Karya “The Orphan of Zhao” merupakan hasil interpretasi lintas budaya atas naskah klasik Tiongkok abad ke-13, sedangkan “The Scream of Batara Kala” mengangkat mitologi Nusantara dengan pendekatan teatrikal kontemporer—sebuah dialog artistik antara warisan budaya Indonesia dan bahasa universal teater dunia.
Selain menampilkan karya pertunjukan, seluruh dosen dari negara anggota BRICS+ turut memberikan workshop kepada mahasiswa teater dari berbagai negara peserta. Dalam kesempatan ini, Indonesia berkontribusi dengan materi bertajuk “Theater Acting Training with the Sarong Method”, yang memperkenalkan metode pelatihan akting khas Nusantara dengan sarung sebagai medium ekspresi tubuh dan karakter.







Sebelum mengikuti rangkaian kegiatan festival, delegasi ISI Yogyakarta terlebih dahulu disambut secara resmi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia, yang memberikan dukungan penuh atas partisipasi ISI Yogyakarta sebagai representasi seni dan budaya Indonesia di forum internasional ini.
Melalui partisipasi dalam BRICS+ Countries Drama Schools Festival 2025, ISI Yogyakarta tidak hanya memperkuat diplomasi budaya Indonesia, tetapi juga memperluas jejaring akademik internasional, memperkaya wawasan mahasiswa dan dosen dalam bidang seni teater global, serta menegaskan posisi ISI Yogyakarta sebagai Center of Excellence dalam pendidikan seni di tingkat internasional.
Festival teater ini menjadi bukti nyata komitmen negara-negara BRICS+ untuk maju bersama dalam semangat persahabatan multilateral melalui bahasa universal seni pertunjukan. Panggung teater, dalam konteks ini, menjadi ruang bersama untuk membangun dialog budaya, kreativitas, dan solidaritas antarbangsa menuju masa depan yang lebih harmonis.