LOGO ISI YOGYAKARTA
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

FSMR ISI Yogyakarta Laksanakan Digitalisasi Koleksi Museum Haji Widayat sebagai Wujud Kampus Berdampak

FSMR ISI Yogyakarta Laksanakan Digitalisasi Koleksi Museum Haji Widayat sebagai Wujud Kampus Berdampak

Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI Yogyakarta melaksanakan kegiatan digitalisasi koleksi Museum Haji Widayat di Mungkid, Magelang, sejak Januari sampai dengan Juni 2025. Kegiatan digitalisasi ini dilakukan sebagai kontribusi nyata terhadap pelestarian warisan budaya nasional dan implementasi program Kampus Berdampak, yang mendorong perguruan tinggi untuk hadir dan memberi kontribusi langsung kepada masyarakat.

Kegiatan ini berhasil mendigitalisasi 456 koleksi Museum Haji Widayat ke dalam format video dan foto. Hasil kegiatan digitalisasi ini, diserahkan Dekan FSMR ISI Yogyakarta, Dr. Edial Rusli, M.Sn. kepada Fajar Purnomo Sidi selaku direktur, pada tanggal 28 Juli 2025, di Museum Haji Widayat, Magelang.

Kegiatan digitalisasi koleksi museum melibatkan dosen dan mahasiswa FSMR ISI Yogyakarta. Melalui pendekatan kolaboratif, kegiatan ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap pelestarian budaya, tetapi juga menjadi wahana pembelajaran langsung bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan kerja di dunia nyata.

Dekan FSMR ISI Yogyakarta, Dr. Edial Rusli, M.Sn., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari peran akademisi dalam mengabdi kepada masyarakat. “Melalui program digitalisasi koleksi ini, kami berkomitmen untuk menjadikan keilmuan seni media rekam tidak hanya relevan secara akademis, tetapi juga bermanfaat secara sosial dan kultural. Digitalisasi koleksi Museum Haji Widayat adalah salah satu bentuk konkret dari komitmen tersebut,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperluas akses publik terhadap karya-karya besar Haji Widayat melalui platform digital, serta mendukung upaya museum dalam mendokumentasikan dan mempromosikan koleksi mereka secara lebih luas, lintas generasi dan lintas batas geografis.

Dengan inisiatif ini, ISI Yogyakarta, melalui FSMR, membuktikan bahwa perguruan tinggi seni mampu menjadi motor penggerak perubahan yang berdampak—bukan hanya di ruang akademik, tetapi juga di tengah masyarakat dan ruang-ruang kebudayaan.

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDID