Komposer dan seniman suara asal Melbourne, Monica Lim, menghadirkan karya eksperimental bertajuk “On Praon” dalam sebuah proyek kolaboratif yang melibatkan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Proyek kolaboratif ini akan ditampilkan pada 21 Juni 2025 di Plaza Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, pukul 19.00 WIB sampai dengan selasai. Kolaborasi antara Monica Lim dan Mahasiswa ISI Yogyakarta diinisiasi oleh ISI Yogyakarta dan Project Eleven, Australia
On Praon ini merupakan reinterpretasi dari komposisi legendaris “Prau Layar” karya maestro karawitan Ki Nartosabdo, yang sangat populer dan dicintai di kalangan masyarakat Jawa dan Indonesia.
Monica Lim, yang dikenal atas pendekatannya di persimpangan antara suara dan teknologi, membawa nuansa kontemporer ke dalam musik klasik akustik. Dalam proyek ini, ia memadukan unsur noise, glitch, dan indeterminacy (ketakterdugaan) untuk menciptakan pengalaman bunyi yang baru dan imersif.
Salah satu elemen menarik dari “On Praon” adalah penerapan machine learning yang mampu mengenali suara khas dari instrumen tradisional seperti kendang dan demung. Respon algoritmik terhadap suara tersebut memicu proses elektronik secara otomatis, serta mengaktifkan instalasi pencahayaan interaktif, menciptakan sinestesia antara bunyi dan visual.
Proyek ini tak hanya menjadi wujud eksperimen artistik, tetapi juga memperlihatkan potensi kolaborasi lintas disiplin dan budaya, sekaligus membuka ruang dialog antara tradisi dan teknologi. “On Praon” menjadi salah satu bukti bahwa warisan budaya tak pernah kehilangan relevansinya, selama ada keberanian untuk menafsirkan ulang dengan semangat zaman.
Poster kolaborasi
ID 
EN