LOGO ISI 20 Cm
Loading ...

18 Mahasiswa Prodi DKV Jalankan Riset Aksi Partisipatif

18 Mahasiswa Prodi DKV Jalankan Riset Aksi Partisipatif

Selasa, 27 Agustus 2024. Sebanyak 18 mahasiswa prodi DKV dengan didampingi oleh empat dosen dari Prodi DKV: Dr. Drs. Arif Agung Suwasono, M.Sn. Indiria Maharsi, M.Sn, P. Gogor Bangsa, M.Sn., dan Megawati Atiyatunnaajah, M.H.. Tim dosen dan mahasiswa menjalankan rangkaian proyek independen dalam rangka pemberdayaan aset visual guna keperluan pelestarian Wayang Beber di Dusun Gelaran II Bejiharjo, Karangmojo, Wonosari, Gunungkidul.

Riset yang dilakukan oleh mahasiswa mendapat sambutan hangat dari pihak paguyuban. Mahasiswa mendapatkan pemaparan detail dan mendalam dari Wisto Utomo selaku pemilik wayang beber dan Karmanto selaku dalang wayang beber yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut

Selama empat bulan kedepan, hingga awal Desember. 18 mahasiswa tersebut akan menjalankan Proyek Independen di bawah payung Program Kompetesi Kampus Merdeka 2024 (PKKM). Beberapa karya desain ditargetkan sebagai luaran dari kegiatan ini, seperti: motif batik, motion graphic, komik, animasi dan signsystem dari wayang beber dan film dokumenter terkait Sisik Melik Wayang Beber Remeng Mangunjaya.
Saat ini keberadaan Wayang Beber di Indonesia hanya ada di dua lokasi yaitu di dusun Gelaran II Bejiharjo, Karangmojo, Wonosari Gunungkidul, Yogyakarta dan di Karang Talun Gedompol Pacitan Jawa Timur. Sebuah catatan penting menyebutkan bahwa kemungkinan Wayang Beber baik di Wonosari maupun Pacitan dulunya merupakan benda pusaka kraton yang secara turun temurun menjadi milik para raja di Jawa.

Wayang Beber yang berada di Wonosari memiliki delapan gulungan yang terbagi menjadi dua kelompok. Yang pertama adalah empat gulungan yang berkisah tentang Remeng Mangunjaya dan yang kedua adalah empat gulungan lainnya yang sampai sekarang tidak diketahui judulnya. Menurut pemiliknya, kemungkinan gulungan yang tak berjudul tersebut dulunya merupakan lakon cerita yang utuh juga namun kemudian hilang. Wayang Beber Remeng Mangunjaya yang berada di Wonosari memiliki empat gulungan yang masing-masing gulungan terdapat empat adegan atau ‘pejagong’ dalam Bahasa Jawa. Sehingga total ada 16 pejagong untuk keseluruhan gulungan.
Melalui program PKKM yang tengah di jalankan, Prodi DKV fokus pada pengembangan budaya lokal melalui aset-aset desain komunikais visual, seperti yang termaktub dalam visi Prodi Desain Komunikasi Visual.

Pada semester gasal ini, terdapat 62 mahasiswa Prodi DKV yang diterjunkan dalam program magang baik di dalam kota maupun luar kota, termasuk 18 mahasiswa yang melakukan proyek independen di Paguyuban Wayang Beber Ki Remeng Mangunjaya, di Wonosari. Program magang ini merupakan bentuk pembelejaran luar kelas, dimana para mitra dan prodi memiliki kurikulum bersama dalam penyelenggaraan kegiatan. Keberdaan magang yang tersebar di 9 mitra sekaligus menjadi mode disemansi prodi dalam mengenalkan prodi dan dalam rangka membuka jejaring akademik dan non akademik yang lebih luas lagi.
Selanjutnya, direncanakan pada 11 Desemeber 2024 mendatang, semua karya luaran MBKM mahasiswa prodi DKV akan dirilis sebagai bentuk apresiasi kegiatan belajar luar kelas.

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini