ISI Yogyakarta menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka Terbatas dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-38 pada Senin 30 Mei 2022. Sidang senat terbuka terbatas tersebut dilaksanakan di Gedung Concert Hall ISI Yogyakarta pada pukul 10.00 – 12.00 WIB dan dihadiri seluruh anggota senat institut dan pimpinan di lingkungan ISI Yogyakarta. Pelaksanaan Sidang Senat ini menjadi penanda pembuka peringatan Dies Natalis ke-38 ISI Yogyakarta yang diperingati dengan penyelenggaraan berbagai kegiatan seperti seminar, pameran, workshop dan pementasan.
Dalam seremonial Sidang Senat yang diselenggarakan untuk memperingati dies natalis ada dua agenda penting yaitu penyampaian pidato Rektor ISI Yogyakarta dan pidato ilmiah dies natalis. Pada Sidang Senat ini, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum., sebagai Rektor ISI Yogyakarta menyampaikan pidato berjudul “Keunggulan Seni untuk Recovery Kehidupan”. Pidato ilmiah Dies Natalis ke-38 ISI Yogyakarta disampaikan oleh Dr. Sumbo Tinarbuko, M.Sn. dengan judul pidato “Seni yang Menghidupi dan Menghidupkan”.
Dalam pidatonya, Rektor ISI Yogyakarta menyampaikan bahwa Seni sebagai keunggulan utama di ISI Yogyakarta harus diberdayakan. Berbagai kreasi penciptaan, penyajian dan produksi wacana telah banyak menghasilkan karya-karya yang mengungkapkan nilai-nilai solidaritas, kemanusiaan, dan semangat pemberdayaan dan ekonomi masyarakat. Seni perlu terus didorong sehingga menjadi alat pemberdayaan dalam pemulihan kesejahteraan masyarakat. Dalam pidato ini juga disampai prestasi-prestasi yang diperoleh pada tahun 2021 sehingga menjadi sarana refleksi untuk terus meningkatkan kinerja ISI Yogyakarta.
Tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan oleh Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Sumbo Tinarbuko, M.Sn., dalam pidato ilmiahnya menyampaikan bahwa seni memiliki fungsi sosial, budaya dan ekonomi. Ekosistem seni dapat menghidupi siapapun yang bersinggungan dengan karya seni. Seni dapat menjadi saran untuk pemulihan kehidupan seperti sebelum terjadinya pandemi.
Pidato Rektor dan pidata ilmiah Dies Natalis ke-38 ISI Yogyakarta diharapkan mampu menggugah kesadaran sivitas akademik ISI Yogyakarta dan masyarakat bahwa seni dapat menjadi sarana untuk pemulihan kehidupan. Seni dapat dioptimalkan agar umat manusia memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum. menyampaikan pidato Rektor
Dr. Sumbo Tinarbuko, M.Sn., menyampaikan pidato ilmiah